Dae Jang Geum dan Prospek Wisata Korea

Lady Sion
5 min readJul 4, 2020

--

oleh Lady Sion

TUJUAN PENELITIAN

Menganalisis budaya lintas negara untuk membandingkan profil wisata layar kaca internasional berdasarkan kebangsaan dan juga menyelidiki konsep wisata layar yang terkait dengan fenomena Hallyu. Sehingga dengan demikian topik tentang prospek wisata dan budaya pop Korea dapat diteliti dan terbentuk instrumen dengan item-item penelitian secara spesifik.

BATASAN PENELITIAN

Penelitian ini didasarkan dari literatur sebelumnya yang juga membahas tentang wisata layar kaca. Wisata layar kaca adalah sebuah area wisata yang menjadi terkenal atau sedang tren dikunjungi karena kemunculannya di tayangan televisi dan serial film. Maka dari itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai peluang yang bermanfaat untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun penelitian yang ideal harus memeriksa apakah temuan utama yang diidentifikasi di sini lebih representatif akan bermanfaat. Karya tulis ilmiah multi tujuan dapat digunakan sebagai rujukan sebab akan memberikan data yang kaya, memberi lebih banyak perbandingan tentang sifat dan karakteristik fenomena yang akan diteliti.

METODOLOGI

Tujuan dari makalah ini dicapai melalui tinjauan kritis terhadap literatur terdahulu tentang tentang wisata layar kaca dan dikombinasikan dengan survei terstruktur di tempat yang meliputi wawancara terbuka dan tertutup terhadapturis asing yang mengunjungi Dae Jang Geum Theme Park di Korea Selatan.

Contoh pertanyaan wawancara tersebut antara lain :

  1. Berapa lama rencana Anda untuk menghabiskan kunjungan Anda ke lokasi syuting Dae Jang Geum termasuk Dae Jang Geum Theme Park?
  2. Manakah lokasi syuting lain dari film Dae Jang Geum yang telah Anda kunjungi?
  3. Manakah lokasi syuting lain dari film Dae Jang Geum berikut ini yang Anda rencanakan untuk dikunjungi?

Kemudian untuk mengukur tingkat ketertarikan terhadap Dae Jang Geum, dimodifikasi dan diadopsi dari studi Sood and Rogers (2000) dan Sood (2002). Pertanyaannya adalah sebagai berikut :

  1. Berapa banyak episode Dae Jang Geum yang Anda tonton?
  2. Apakah Anda berulang kali menonton Dae Jang Geum?
  3. Berapa kali Anda mengulangi menonton Dae Jang Geum?

Responden menjawab item pertama pada lima pilihan respons mulai dari “1 = jarang menontonnya” hingga “5 = menonton semua episode”. Responden dipilih dari 4 negara yaitu China, Jepang, Taiwan, dan Thailand. Berdasarkan gender, responden tertinggi adalah perempuan yakni sebesar 69,1% sedangkan 30,9% adalah responden laki-laki.

HASIL

Dae Jang Geum, dalam judul bahasa Inggris adalah Jewel in the Palace, merupakan salah satu drama televisi Korea paling populer yang kisahnya didasarkan pada sejarah sehingga genre film ini dikategorikan sebagai drama sejarah atau populer disebut drama kolosal. Film tersebut menceritakan tentang seorang wanita istana yang menjadi koki istana sekaligus seorang dokter istana atau dokter wanita bernama Seo Jang-Geum. Dia memiliki keterampilan yang tak tertandingi dalam bidang medis dan merupakan koki di dapur kerajaan sebelum menjadi seorang dokter kerajaan. Latar waktu cerita ini adalah pada akhir abad ke lima belas hingga awal abad keenam belas berdasarkan dari sejarah Dinasti Joseon. Drama ini sekarang telah disiarkan di lebih dari 50 negara, termasuk Indonesia yang mana memiliki jumlah penggemar K-Pop yang sangat tinggi.

Perlu diingat, bahwa saat ini tren Pop Korea atau K-Pop sangat populer dan diidolakan terutama oleh para remaja, pemuda, dan orang dewasa paruh baya di samping Anime Jepang, Mando Pop, Barat atau Hollywood, dan India atau Bollywood. Fenomena ini kita kenal sebagai Hallyu atau gelombang Korea. Terbukti dengan jumlah responden berusia 20–29 sebanyak 28,5 persen; berusia 30–39 sebanyak 21,5 persen; usia 40–49 sebanyak 22,8 persen, dan persentase menurun pada usia atas mereka. Tidak hanya Dae Jang Geum, drama Korea lainnya seperti Winter Sonata, Autumn in My Heart, Stairway to Heaven, Summer Scent, Sad Love Story, Princess Hours, Balada Seo Dong, Full House, Love Story di Harvard dan Lovers in Paris juga banyak disukai. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penonton atau responden dari Jepang berjumlah 62,7 persen adalah yang tertinggi dibandingkan dengan Cina, Taiwan, dan Thailand. Penonton Jepang sangat mengakui bahwa mereka memang responden tertinggi dengan pengakuan bahwa mereka “menonton hampir setiap episode”. Hampir 50 persen dari mereka menonton semua episode Dae Jang Geum, yang menunjukkan bahwa penonton Jepang mengunjungi semua tempat yang menjadi latar tempat dalam film Dae Jang Geum, setelah mereka melihat lokasi dalam seri film itu. Oleh karena itu, dampak serial televisi Korea mempengaruhi pariwisata Korea sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan kunjungan.

KESIMPULAN

Wisatawan yang mengunjungi suatu tempat setelah melihat lokasi dalam film atau serial televisi merupakan fenomena yang terus berkembang. Tidak dapat dipungkiri jika serial televisi yang menampilkan tempat yang unik, khas, membudaya, dan ikonik dapat memengaruhi penonton untuk mengunjunginya, sehingga meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung dan membantu meningkatkan devisa negara melalui pariwisata. Tak ketinggalan pula beberapa film dan serial televisi Indonesia seperti My Trip My Adventure, Jejak Petualang, Bolang (Bocah Petualang), Jejak Si Gundul, Ada Apa Dengan Cinta, Eat Pray Love, 5 CM juga dapat mempengaruhi penonton untuk mengunjungi atau bepergian ke objek wisata yang ditampilkan pada tayangan-tayangan tersebut dikarenakan budaya, masyarakat, sejarah, dan keunikan tempat itu.

Strategi periklanan dalam acara televisi yang menawarkan perspektif komprehensif didasarkan pada budaya, menggambarkan serangkaian strategi kolaboratif dapat diterapkan oleh untuk membangun dan memperkuat identitas pariwisata melalui layar kaca. Implementasi strategi bersama semacam itu memerlukan keterlibatan dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam jejaring regional, yang pada gilirannya akan menjembatani kesenjangan antara industri kreatif dan sektor pariwisata.

Namun terdapat beberapa batasan dalam tulisan ini. Pertama, makalah ini hanya didasarkan pada literatur sehingga perlu untuk dilaksanakan penelitian lebih lanjut tentang topik serupa. Keterbatasan kedua adalah tentang cara pengambilan responden hanya terbatas responden dari empat negara seperti Jepang, Cina, Taiwan, dan Thailand sehingga penelitian ini masih kurang valid jika dinyatakan untuk bidang penelitian tentang lintas budaya dan pariwisata skala internasional.

--

--

Lady Sion
Lady Sion

Written by Lady Sion

Jika tulisan adalah fisiknya,maka pikiran adalah ruhnya.Jika kerja adalah raganya,maka karsa adalah jiwanya.Jika karya denyut nadi,maka rasa sebagai nyawanya.

No responses yet