“MENGOLAH SAMPAH MENJADI BERKAH”

Lady Sion
6 min readOct 31, 2022

--

RAKER KPKD-KPKJ DAN PELATIHAN PENERAPAN ENERGI ALTERNATIF BIOGAS BERBASIS LIMBAH RUMAH TANGGA (PROGRAM MA DENGAN PELAKSANA DPK)

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena acara yang dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2022, bertempat di aula Dinas Lingkungan Hidup Unit Tempat Pengolahan Sampah yang dihadiri 40 orang tersebut telah terselenggara dengan lancar dan sukses. Dalam acara yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo itu, kami perwakilan GKJW dari rayon dan seksi KPKD KPKJ membahas tentang sampah, permasalahannya, hingga solusinya terutama solusi mengolah sampah menjadi energi alternatif. Sampah merupakan masalah yang sangat kompleks, begitu krusial, dan akan selalu ada selama bumi ini masih didiami manusia. Oleh karena itu, sampah menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari warga jemaat, masyarakat, instansi, hingga pemerintah. Perlu kita ketahui jika lahan TPA Kota Probolinggo secara keseluruhan adalah seluas ± 4 Ha. Mengacu pada dokumen dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, dasar hukum dalam pengelolaan sampah adalah sebagai berikut,

Gambar 1. Dasar Hukum Pengelolaan Sampah. Sumber : Dok. DLH Kota Probolinggo.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu tak asing dengan istilah sampah dan limbah. Apa yang membedakan keduanya? Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam berbentuk padat. Sampah diartikan demikian karena identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun berkelompok. Hampir semua sampah bisa didaur ulang untuk menjadi pupuk atau lainnya. Jenis sampah ada sampah organik yang mudah terurai secara alami contohnya sisa sayuran, daun, ranting, sisa makanan dll dan sampah anorganik yang sulit terurai secara alami seperti plastik, kaleng, botol bekas dll. Ada juga jenis sampah residu, sampah ini sulit terurai contohnya antara lain tisu, sterofoam, baterai dll. Sedangkan limbah identik dengan sisa suatu usaha atau kegiatan yang lebih kompleks seperti di lingkungan industri. Berdasarkan wujudnya limbah dibagi menjadi limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Sementara berdasarkan sifatnya yang pembagiannya mengacu pada tingkat bahaya dari limbah tersebut, maka ada limbah biasa yang berdampak kerusakan rendah dan limbah B3 yang memiliki dampak kerusakan besar secara tidak langsung atau tersembunyi. Itulah sebabnya disebut B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Pengendalian dan pengelolaan sampah tentu memerlukan sinergi tanggung jawab atau kerjasama yang optimal antara masyarakat, pemerintah, instansi swasta. Masyarakat di dalam segala aktivitas atau kegiatannya harus senantiasa mengupayakan kebiasaan yang ramah lingkungan serta aktif dalam pengelolaan lingkungan. Hal tersebut juga hendaknya didukung oleh pemerintah agar kebijakan pembangunan berkelanjutan dan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Juga wajib diikuti oleh industri atau instansi swasta agar menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) dan membangun kemitraan dalam pengelolaan lingkungan.

Gambar 2. Diagran gambaran pola sinergi yang berkelanjutan antara masyarakat, pemerintah, instansi swasta. Sumber : Dok. DLH Kota Probolinggo.

Strategi manajemen sampah yang telah dilakukan adalah melalui metode 3R yakni Reduce, Reuse, Recycle. Reduce adalah metode mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah. Sedangkan Reuse merupakan kegiatan penggunaan kembali sampah secara langsung, baik fungsi yang sama maupun fungsi yang lain dan Recycle yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan.

Lalu Bagaimana Pengolahan Sampah Secara Tepat?

Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos. Pengolahan sampah organik ini terdiri dari 4 cara antara lain :

a. Pengomposan skala wilayah

Pembuatan pupuk kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan pengolahan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan wilayah tertentu. Berikut ini disajikan sistematika pengomposan sampah organik :

Gambar 3. Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Organik. Sumber : Dok. DLH Kota Probolinggo.

b. Lubang Resapan Biopori

Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air dapat diminimalisir. Pembuatan lubang biopori adalah lubang silindris dibuat secara vertikal menembus tanah sebagai metode resapan air yang bertujuan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Air yang terserap tersebut akan tersimpan sehingga mampu menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Untuk meningkatkan daya resap air pada tanah, maka perlu dilakukan pembuatan lubang di tanah lalu menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Untuk lebih jelasnya berikut ilustrasi tentang sistem kerja lubang resapan biopori

Gambar 4. Ilustrasi Lubang Resapan Biopori. Sumber : Dok. DLH Kota Probolinggo.

c. Komposter Aerob

Komposter merupakan alat untuk membuat kompos dari bahan dasar sampah basah atau sampah organik yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, daun, dan rerumputan. Sedangkan aerob ialah sistem pemanfaatan udara sebagai sumber mikroorganisme yang dapat membantu mempercepat proses pengomposan sampah. Berdasarkan dokumen dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo (2022), dana yang dibutuhkan dalam pembuatan komposter aerob adalah sebesar Rp 750.000,00. Namun harga tersebut belum termasuk biaya perakitan dan peralatan mekanik.

Wujud Komposter Aerob

Hasil Berupa Pupuk Kompos

Komposter Pupuk Cair

Namun komposter aerob tersebut hanya cukup untuk pengelolaan limbah rumah tangga.

d. Penerapan Energi Alternatif (Biogas)

Selain dimanfaatkan untuk menjadi pupuk kompos, sampah rumah tangga juga bisa dimanfaatkan untuk energi alternatif atau biogas yakni melalui metode Food Digester. Prinsip kerjanya adalah mengolah sampah organik menjadi energi terbarukan.

Gambar 5. Pemanfaatan Energi Alternatif (Biogas) melalui Food Digester. Sumber : Dok. DLH Kota Probolinggo.

1. Siapkan starter awal yaitu kotoran hewan (kotoran sapi) sebanyak 50 kg, lalu diencerkan sebanyak volume reaktor.

2. Sebelum dimasukkan kedalam reaktor, perlu adanya penyaringan campuran tersebut.

3. Setelah penyaringan masukkan campuran tersebut kedalam reaktor melalui pipa input reaktor.

4. Pengisian dirasa cukup bila sudah keluar campuran melalui pipa output.

5. Setelah didiamkan selama 2 minggu akan terbentuk gas metan.

6. Setelah gas metan terbentuk, maka pengisian selanjutnya yaitu sampah dapur (organik) sebanyak 2 kg diblender dengan penambahan air. Perbandingan 2 kg sampah dengan tambahan air 2 hingga 3 liter air.

7. Setelah reaktor terisi oleh gas metan, untuk pengapian buka kran output reaktor, lalu hidupkan pematik pada kompor gas. Hal tersebut karena gas metan tidak sama dengan gas LPG maka pengapiannya harus menggunakan korek api.

Food Digester memiliki manfaat penting antara lain :

Ø Memanfaatkan dan mengurangi sampah seperti kotoran hewan maupun sampah organik rumah tangga.

Ø Mewujudkan adanya bahan bakar yang ramah lingkungan.

Ø Menghemat pengeluaran biaya bahan bakar LPG.

Efluen dari digester dapat digunakan sebagai pupuk cair.

“Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun. Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu”.

Sudah selayaknya bahwa bumi yang kita tinggali ini, lingkungan alam sekitar kita adalah tanggung jawab kita semua. Ingatlah, bahwa sekecil apapun upaya kita sangat berarti bagi bumi.

GALERI FOTO

Bu Robiatul selaku Kepala UPT Pengolahan Sampah saat menyampaikan materi seminar.
Pak Budi Krisyanto turut menyampaikan materi tentang permasalahan sampah terutama sampah rumah tangga.
Sampah anorganik yang bisa didaur ulang dan punya nilai ekonomi dapat dikumpulkan di bank sampah.
Ruang penyortiran sampah plastik yang bisa didaur ulang. Di sini sampah plastik yang telah terkumpul disortir berdasarkan ukuran, kondisi, bentuk dll.
Pupuk Biokompos produksi DLH Kota Probolinggo
Ruang pemanfaatan sampah organik melalui budidaya cacing.
Penyortiran sampah sampah plastik oleh pekerja.
Srikandi Gallery beralamat di Perum Kopian Barat E-23 Kota Probolinggo. Galeri ini memproduksi kerajinan hasil dari daur ulang sampah anorganik sehingga mampu menjadi aneka produk yang bernilai secara ekonomi dan fungsional.

--

--

Lady Sion
Lady Sion

Written by Lady Sion

Jika tulisan adalah fisiknya,maka pikiran adalah ruhnya.Jika kerja adalah raganya,maka karsa adalah jiwanya.Jika karya denyut nadi,maka rasa sebagai nyawanya.

No responses yet