Panjebar Semangat — Mens Sana in Corpore Sano

Lady Sion
11 min readFeb 15, 2021

--

Dalam Tubuh yang Sehat, Terdapat Jiwa yang Kuat

oleh Lady Sion (9 Oktober 2020)

Tentu kita sudah tidak asing dengan semboyan latin pada judul di atas yang dicetuskan oleh seorang pujangga Romawi, Decimus Iunius Juvenalis, pada karya sastranya bertajuk Satire X, sekitar abad ke-2 Masehi. Semboyan itu terkenal hingga sekarang berkat peran John Hulley asal Inggris. Dia menggunakan semboyan klasik itu sebagai motto untuk Klub Atletik Liverpool pada 1861. Motto ini melengkapi visi elit olahraga di Inggris pada abad kesembilan belas. Di sekolah-sekolah berasrama di Inggris, murid-murid kaya tidak hanya menerima pendidikan intelektual akademis, namun juga pelatihan fisik menyeluruh.

Pada masa lampau, di zaman Romawi, ‘mens sana di corpore sano’ hanya disebutkan satu kali pada berbagai literatur. Penyair Juvenal berkata, “Orandum est ut mens mens sana di corpore sano,” lebih kurang berarti “Seorang pria harus berdoa untuk pikiran sehat di dalam tubuh nan sehat.” Juvenal pun tidak menyinggung tentang olahraga sama sekali. Lalu John Hulley memodifikasi kalimat itu dari konteksnya ke dalam arti yang lebih segar menjadi “Pikiran sehat dalam tubuh yang sehat”. Jika disederhanakan berarti “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Semboyan itu lantas digunakan para pemuja olahraga di seluruh dunia.

Konsep senada juga ditemukan dalam pandangan kosmologi Jawa tentang penyelarasan antara jagad alit (Alam Mikrokosmos pada manusia) dan jagad ageng (Alam Makrokosmos pada semesta). Artinya, seseorang bisa sakit terkait pada kualitas hubunganya dengan lingkungan. Sejarawan Denys Lombard dalam Nusa Jawa III: Warisan Kerajaan Konsentris memaparkan bahwa ritual-ritual pedesaan banyak dilakuan oleh masyarakat Jawa demi menjaga keserasian kosmis antara kekuatan yang tak selaras. Antara desa dan semesta harus seimbang agar kehidupan tak bergoncang. Ini juga demi menaklukan roh-roh jahat penyebab goncangan itu. Salah satunya seperti menggelar pertunjukkan wayang. Alasannya bervariasi misalnya peristiwa dalam keluarga, pindah kediaman, penggantian nama, mimpi buruk, dan sakit. Bertujuan untuk menjinakkan roh jahat, seperti dedemit, lelembut, memedi, dan tuyul yang dianggap hadir. Juga untuk menetralisir energi negatif, tenung, guna-guna, karma dan kutukan buruk dari masa lalu (seseorang, tempat), janma sukerta,. Jika mereka betul-betul sudah dijinakkan, maka manusia dapat ‘selamat’.

Banyak pula dalang yang bercerita kalau orang yang rajin laku tirakat, semadi hidupnya akan sehat. Ia bakal jauh dari energi negatif dan penyakit. Sebab saat melaksanakannya maka tubuh melakukan proses kalibrasi dan seluruh lubang tubuh yang berjumlah sembilan akan terkonsentrasi dalam kebaikan. Akibatnya unsur spiritual seseorang akan menjadi kuat. Daya tahan tubuh menjadi optimal. Namun, jika pikiran dan hati tidak bersih, kurang sabar, atau hanya memikirkan soal materi semata maka mendorong seseorang menjadi tergesa-gesa dalam bekerja. Sehingga berakibat pada fisik yang menjadi lemah dan menyebabkan mudah sakit. Ketika seseorang sedang labil jiwanya, kekebalan tubuh akan mengalami penurunan, pertahanan tubuhnya akan mudah terpapar musuh tak terlihat berupa virus, bakteri, dan parasit yang menyebabkan sakit. Harmonisasi tubuh manusia terwujud apabila aspek fisik dan nonfisik berada dalam keadaan seimbang.

Di masa modern kita pun akrab dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana hidup bersih seperti mencuci tangan, menutup mulut saat bersin dan batuk, membersihkan bahan makanan sebelum diolah, tidak menyentuh wajah saat tangan kotor, mandi dan menggosok gigi dua kali sehari, membersihkan kotoran di toilet setelah buang air, menutup dudukan toilet saat flushing (penyiraman otomatis pada toilet), membuang sampah pada tempatnya, tidak menumpuk barang-barang bekas. Kebiasaan tersebut sangatlah bagus untuk menunjang daya imun tubuh kita. Sebagian besar dari kita bahkan sudah menerapkan di dalam kebiasaan sehari-hari kita.

Namun jika sebagian besar orang sudah menerapkan mengapa infeksi oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman dan parasit-parasit lain yang tak terlihat masih menjangkiti? Jadi, apa yang harus menjadi strategi utama kita selain menerapkan kebiasaan hidup bersih tersebut agar terhindar dari mikroorganisme penyebab penyakit?

Awal 2020, dunia dihadapkan pada sebuah cobaan berat akibat serangan wabah Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Musuh tak terlihat yang membawa dampak global secara signifikan bagi seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Adanya krisis kesehatan tersebut, tentu berimbas pada ekonomi dunia dan telah membuat tatanan berbagai sektor organisasi di seluruh dunia harus mundur dengan rencana-rencana strategis yang telah ditetapkan semula untuk kemudian digantikan kebijakan tanggap darurat dengan memobilisasi semua sumber daya dalam mengatasi wabah Covid-19. Proses kerja, strategi bisnis hingga hal-hal paling mendasar seperti interaksi pun berubah. Ada banyak organisasi bisnis yang siap untuk menyesuaikan namun di sisi lain sebagian besar tidak siap menghadapi perubahan tatanan akibat pandemi Covid-19. Terbukti dari banyaknya perusahaan atau bisnis yang belum mempersiapkan model work from home, alternatif atau substitusi bisnis, tidak membaca peluang, hingga akhirnya mengalami kebangkrutan.

Para dokter, tenaga medis, dan ahli gizi menjadi sepakat dan secara gencar menghimbau kepada khalayak bahwa pertahanan terbaik terhadap musuh yang tak terlihat tersebut adalah membangun kemampuan alami tubuh kita untuk melawan penyakit. Maka jika kita terinfeksi, sel tubuh kita bisa membunuh si pembunuh, bukan si pembunuh yang membunuh kita.

Pasukan Pertahanan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh Anda adalah fondasi Anda untuk kesehatan yang baik. Jaringan pelindungnya menangkal bakteri dan virus berbahaya. Ini juga membongkar racun berbahaya dan bertindak sebagai sistem pengawasan terhadap sel-sel abnormal. Pertahanannya termasuk hambatan fisik seperti kulit dan respon inflamasi ke daerah yang terluka. Mereka juga bertahan dengan respons imun spesifik terhadap kuman atau infeksi.

Ilustrasi tentara pertahanan sebuah negara atau kerajaan.

Memenangkan Pertempuran dari Dalam

Ilustrasi St. Michael the Archangel mengalahkan iblis.

“Penghinaan” berulang terhadap sistem kekebalan atau stress dapat melemahkan pertahanan Anda. Hal tersebut dapat meningkatkan peradangan, mengganggu kesehatan, meningkatkan risiko penyakit tertentu, dan bahkan memperpendek umur.

Stress berkelanjutan, pola makan yang buruk, dan kurang olahraga atau tidur dapat melumpuhkan “pasukan” kekebalan tubuh Anda. Alkohol dan merokok juga melakukan hal yang sama. Sementara jika memilih gaya hidup sehat, hubungan sosial yang positif, dan kepercayaan pada Sang Pencipta yang Maha Pengasih dan Penyayang dapat meningkatkan, membangun, dan menyeimbangkan pertahanan Anda. Imunitas tubuh akan terasah seperti tentara terlatih yang siap meningkatkan pertahanan atau kekebalan tubuh, menetralisir konflik dalam tubuh akibat stress, dan menjaga tubuh dari serangan mikroorganisme patogen penyebab sakit.

Ilustrasi Mahisasuramardini yakni Dewi Durga mengalahkan Mahishasura (raja para asura/iblis).

Memobilisasi Pertahanan Tubuh

Di dunia ini, tidak ada sesuatu yang instan tanpa melalui proses panjang. Bahkan mie instan pun perlu proses pemasakan dalam waktu beberapa menit untuk dapat dihidangkan dan dinikmati. Demikian pula dengan kekebalan tubuh yang sehat dan kuat tidak dapat dibeli. Perlu diingat bahwa produk yang menjanjikan perbaikan instan dan cepat itu menyesatkan ! Satu-satunya cara adalah harus mengasahnya melalui proses yang rutin dan sistematis antara lain dengan mempraktikkan kebiasaan fisik, mental, dan spiritual yang baik setiap hari.

Belum terlambat untuk memulai ! Anda dapat meningkatkan, membangun, dan menyeimbangkan pertahanan kekebalan Anda terhadap virus dan mikroorganisme patogen. Penting juga agar selalu rutin melakukan konsultasi, medical check up dengan penyedia layanan kesehatan Anda jika ada sinyal atau gejala yang tidak beres dari tubuh anda terutama apabila anda memiliki riwayat penyakit tertentu.

Sunrise jogging

Tingkatkan Asupan Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa atau zat yang dapat menghambat, menunda, mencegah, atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam konsentrasi yang kecil. Reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh dapat menghasilkan radikal-radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang sangat reaktif dalam berinteraksi dengan molekul-molekul lain di dalam sel tubuh. Aktivitas radikal bebas bisa menyebabkan kerusakan pada membran sel, berbagai protein, dan gen. Kerusakan yang ditimbulkan disebut dengan kerusakan oksidatif. Jika kerusakan ini terjadi, maka terjadi reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan tubuh berisiko terserang berbagai penyakit. Oleh sebab itu, peran antioksidan diperlukan untuk melindungi sel-sel tubuh dari efek samping paparan radikal bebas yang terus-menerus.

Photo by Юлія Вівчарик on Unsplash

Senyawa antioksidan dapat ditemui dalam berbagai jenis bahan pangan dan dari hasil sintesis reaksi kimia. Antioksidan banyak digunakan dalam dunia kesehatan dan teknologi makanan. Dalam dunia kesehatan, antioksidan sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat menetralisir radikal bebas yang berbahaya. Sedangkan dalam teknologi pengolahan pangan, senyawa antioksidan memiliki peran penting dalam mempertahankan mutu produk pangan dan menghambat berbagai jenis kerusakan seperti ketengikan, perubahan warna aroma, perubahan tekstur, dan perubahan nilai gizi.

Photo by Nadine Primeau on Unsplash

RADIKAL BEBAS dapat merusak DNA dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

ANTIOKSIDAN mengurangi kerusakan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Anda dapat meningkatkan dan mengembangkan efektivitas antioksidan dengan cara :

a. Makan lebih banyak buah dan sayuran segar

Jeruk, ceri, beri-berian (stroberi, bluberi, raspberry, beri hitam), plum, anggur, tomat, kiwi, semangka, pepaya, alpukat, nanas, mangga, cabai, cokelat hitam sangat kaya nutrisi antioksidan. Sayuran berdaun hijau seperti bayam, daun kale, dan brokoli juga kaya akan antioksidan serta vitamin A, C, dan E.

Mengkonsumsi beragam sayuran hijau dan kuning meningkatkan kadar karoten dalam darah. Karotenoid adalah antioksidan mengurangi tingkat stres yang lebih rendah seperti insomnia dan iritasi. Vitamin D, vitamin sinar matahari, juga penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

Aneka buah-buahan dan sayuran.

b. Perbanyak konsumsi serat pangan dan minum air putih sesuai kebutuhan tubuh

Sayuran berwarna-warni, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian memberikan vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia yang meningkatkan kekebalan tubuh. Serat bermanfaat dalam menyeimbangkan hormon insulin yang bertugas sebagai pengendali gula darah. Senyawa-senyawa tersebut juga menurunkan hormon stres dan peradangan. Serat tumbuhan juga membantu mengendalikan nafsu makan dan mengatur berat badan. Kelebihan lemak tubuh memicu peradangan yang tidak diinginkan, salah satu alasan mengapa kelebihan berat badan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan penyakit menular. Kurangi minuman manis dan perbanyak minum air putih untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi kalori gula yang mengganggu kekebalan tubuh. Aturan minum air putih yang tepat menurut Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board adalah 2,7 liter per hari bagi wanita. Sementara itu, pria membutuhkan 3,7 liter air putih per hari.

Aneka salad

c. Mengurangi konsumsi daging merah, susu tinggi lemak, makanan serta minuman tinggi gula, dan gorengan

Diet tinggi lemak hewani, biji-bijian olahan, gula, dan makanan yang digoreng meningkatkan kerusakan radikal bebas. Kerusakan radikal bebas dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi, diabetes, penyakit jantung, demensia, dan kanker. Sebagai pengganti, aktifkan protein nabati dengan kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, dan pasta multi-gandum. Pengganti daging analog (daging vegetarian) dapat digunakan sebagai pengganti produk daging.

Makanan siap saji, minuman berkarbonasi, dan aneka makanan berlemak

Gunakan minyak zaitun dan lemon sebagai saus salad. Fokus pada perbanyak konsumsi asam lemak omega-3 yang terkandung pada aneka ikan makarel, ikan tenggiri, ikan kembung, ikan tuna, salmon, ikan herring, tiram, ikan sarden, ikan teri, kaviar (telur ikan sturgeon), biji chia, kenari, biji rami, suplemen minyak ikan kod, kedelai (termasuk olahannya seperti tahu, tempe, kecap).

Ikan salmon dan kakap merah besar

d. Rutin berolahraga

Olahraga tidak hanya melindungi sistem kekebalan tubuh tetapi juga memperkuatnya. Jalan cepat yang teratur dapat meningkatkan respons antibodi dan sel T (merupakan salah satu tipe dari darah putih yang berperan sebagai antibodi pada tubuh). Ini menurunkan peradangan di seluruh tubuh dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Merupakan sebuah “tendangan nyata” bagi virus yang datang menyerang tubuh !

Olahraga setiap hari juga memperbaiki suasana hati, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan rasa ketentraman jiwa. Pikiran dan tubuh bekerja bersama. Keadaan mental positif ini memiliki manfaat tambahan untuk meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh.

Ilustrasi olahraga lari

e. Manajemen stress dengan baik dan tepat

Stress kronis adalah penghancur paling fatal terhadap kesehatan kekebalan tubuh. Ini dapat menyebabkan depresi, kegelisahan, pelupa, mudah marah, dan bahkan panik. Pikiran buruk dan kekhawatiran yang terus-menerus dapat membuang energi tubuh secara sia-sia sehingga menyebabkan kelelahan kronis dan berkeringat tanpa sebab. Sakit dan nyeri otot, sakit kepala, dan gangguan tidur juga bisa terjadi.

Ø Ingatlah bahwa pikiran dan kata-kata kita adalah bahan mentah untuk bertindak.

Ø Apakah Anda fokus pada masalah atau solusi?

Ø Apa sajakah cara sehat untuk mengatasi stres?

Ø Cobalah berjalan-jalan, berbicara dengan teman, menjangkau seseorang yang membutuhkan, meditasi, laku tirakat atau puasa.

Ø Banyak orang menemukan kedamaian dalam berbicara dengan Tuhan dalam doa dan menghafal janji-janji-Nya.

Ø Identifikasi apa yang ada dalam kendali Anda dan percayakan sisanya kepada Tuhan?

Ø Luangkan waktu untuk mengidentifikasi dan bertindak berdasarkan prioritas paling penting dalam hidup Anda.

Ø Apakah pekerjaan, keluarga, dan kehidupan sosial Anda seimbang?

Hal tersebut adalah beberapa cara untuk menjinakkan stres dan melindungi sistem kekebalan tubuh. “Pare down, or you’ll wear down” adalah saran yang bagus.

f. Percaya dan berharap

Dalam novel The Shack terungkap sebuah kata-kata “Dunia ini adalah medan pertempuran, bukan taman bermain”. Kita semua memiliki pertempuran kecil untuk bertarung dalam dunia fisik, mental, dan spiritual.

Ada beberapa prinsip yang membantu kita sekalian dalam mengurangi risiko penyakit dan bertarung dengan cerdas ketika pertempuran terjadi. Namun, di dunia yang hancur penuh dengan sakit hati, ketidakadilan, dan dosa, tidak ada jaminan sempurna akan kebebasan dari pencobaan dan penyakit.

Itulah sebabnya kita semua membutuhkan Penolong yang nyata. Penolong itu adalah Yesus Kristus, Juruselamat, Penyembuh kita, dan Sahabat Terbaik kita. “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci. Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Korintus 15: 3–4).

Tuhan telah memberi kita prinsip untuk mengurangi risiko. Namun jika kita menderita, Dia tidak akan meninggalkan kita.

“TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kau pulihkannya sama sekali dari sakitnya” (Mazmur 41: 3).

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya” (Yesaya 40:29).

Apa pun yang terjadi, Tuhan mengundang Anda untuk percaya kepada-Nya sekarang. Anda dapat menantikan keabadian yang indah tanpa rasa sakit, air mata, penyakit, atau bahkan kematian. Dia menjanjikan masa depan yang indah ini bagi semua yang memberikan hati mereka sepenuhnya kepada-Nya.

Di dunia yang telah banyak tragedi serangan wabah serupa di masa lalu dan saat ini sedang terinfeksi virus corona, bahkan di masa akan datang juga dapat berpotensi terjadi kembali serangan wabah baru yang belum pernah kita ketahui, maka percayalah Penolong kita yang tak terlihat namun nyata itu mampu menaklukkan semua musuh yang tak terlihat. Jangan takut. Terus percaya dan berharap !

REFERENSI :

Adhi, I.S. 2020. 12 Makanan yang Mengandung Omega 3 Tinggi. Diakses tanggal 17 Agustus 2020, dari https://health.kompas.com/.

David, C. Nieman, Laurel, M. Wentz. 2019. The Compelling Link Between Physical Activity and The Body’s Defense System. Journal of Sport and Health Science. 8(3): 201–217

Griffin, Vicki. 2020. Coronavirus: Care in a Crisis. Diakses tanggal 4 Juli 2020, dari https://timetogetready.org/.

Lombard, Dennys. 2005. Nusa Jawa Silang Budaya — Buku I, II, & III. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Nugroho, Y.A. 2017. Sejarah Semboyan “Mens Sana In Corpore Sano”. Diakses tanggal 1 April 2020, dari https://merahputih.com/.

--

--

Lady Sion
Lady Sion

Written by Lady Sion

Jika tulisan adalah fisiknya,maka pikiran adalah ruhnya.Jika kerja adalah raganya,maka karsa adalah jiwanya.Jika karya denyut nadi,maka rasa sebagai nyawanya.

No responses yet