oleh Lady Sion
Sejenak mata terpejam
Menanggalkan ihwal lahiriah
Olah rasa dalam pelukan pertiwi
Mengosongkan diri dalam kalbu kerendahan nurani
Di dalam sekian milyaran galaksi mega
Di antara gugusan semesta jagad raya
Bercermin
Berkontemplasi
Berefleksi.
Diri ini ada namun tiada, tiada namun ada
Tak berarti apa-apa, bukan juga tak mampu apa-apa
Bercermin pada debu diterbangkan angin, sering lupa diterbangkan oleh kepongahan tanpa sesal
Bercermin pada abu dari padamnya kobaran api, sering sadar bahwa sudah tak lagi berdaya kala jaya telah usai.
Hanya debulah aku. Aku akan sirna lebur dalam abu. Aku akan mengalami masa senja, menderita sakit, berakhir pada kematian. Segala yang ku cintai, miliki, dan senangi akan berubah terpisah dariku…
Namun ada gentar melingkupi,
sebab dosa yang masih melekat,
sebab nafsu duniawi yang mengikat.
Pantaskah sejenak berkontemplasi padaMu?
HadirMu goreskan tanda refleksi kami
Menggores vertikal horisontal
Pada dahi tak tahu malu
Berlumur dosa bebal tanpa sesal.
Melalui refleksi goresan abu
Menanggalkan buruk yang dulu
Memurnikan jiwa ini
Kembali ke jalan yang baru
Menuju arah pertobatan
Hingga siap kembali kepadaMu.
Malang, Saniscara Wage 23 Februari 2019